Ketika masih semua masih terasa "sakit" dan masih mencoba berdiri tegak, tiba-tiba terngiang ayat-ayat dari penggalan Insyirah : "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah 5-6). Tegas sekali ayat tersebut. Semakin direnungkan semakin jelas maknanya. Semakin kita berada pada klimaksnya rasa susah, sakit dan serba sulit seakan-akan sudah buntu banget sebanget-bangetnya, justru di situlah hati akan merasa semakin pasrah kepada Allah, semakin mengikhlaskan apa yang terjadi. Semakin ikhlas, biasanya semakin sabar seseorang menghadapi sesuatu yang menempanya. Di situlah letak menuju kemudahan. Semakin ikhlas hati seseorang, semakin lapang hatinya, semakin mudah menjalani semuanya, pikiran ga buntu, seger, enteng.
Hmm... semoga saya bisa bener2 bisa begitu ya. Sebenernya kuncinya di diri kita sendiri sih ya, dalam hati kita sendiri. Tapi kadang namanya manusia, saya masih aja suka bingung harus gimana harusnya kalo udah buntu banget dapet soal "ujian hidup" versi yang lebih baru lagi. Padahal punya Allah, tempat segala-galanya.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqoroh : 286)
Jadi pada intinya saya Insha Allah sanggup melewati semua ujian ini dengan mudah. Innallaha ma'ana. :)
0 komentar:
Posting Komentar