Mumet.
Semua usaha memang ada lika likunya. Hehe... Dulu awalnya cuman mikirin dua anak. Setelah mengorbankan diri dengan "memulangkan" penjahit kesayangan. Jahitan di rumah ditutup. Mencoba ganti haluan mencari celah yg lebih menghasilkan. Alhamdulilah seiring berjalan waktu, akhirnya bisa buka toko offline perlengkapan bayi dan anak, dengan menyewa satu lapak di Pasar Inpres di dekat rumah. Kondisi Pasar itu sendiri sebenarnya bisa dibilang hidup segan mati pun tak mau. Lokasi toko yg saya pilih sebenarnya juga bukan lokasi strategis. Tapi saya berani menyewa lapak tersebut karena mengandalkan lokasi toko tersebut diapit kanan kirinya dengan toko-toko yang sering dikunjungi orang. Walaupun bukan lokasi strategis. Bismillah saja waktu itu. Dengan pertimbangan, kalau dalam 3-6 bulan tidak ada progress bagus, maka saya harus tutup toko tsb. Dua bulan pertama masih tahap pengenalan "ini loh ada toko baru". Bulan ketiga sampai bulan keenam ini alhamdulilah mulai terlihat pendapatan dan margin rata2 perbulan.
Ada uneg-uneg yang pengen saya garis bawahi di sini, biar jadi koreksi ke depan saya juga:
- Kekurangan berjualan di pasar ini adalah pembeli selalu menawar habis-habisan. Segmentasi pembeli adalah tipe menengah ke bawah. Menjual produk pun saya batasi dengan segmentasi konsumen tersebut. Namun memang sulit jika selalu menghadapi pembeli yang selalu uring-uringan ketika harga tidak sesuai budget. Ya sudah bagaimana lagi, berdagang itu tetap harus mendapat margin walaupun itu minim. Ada keringat dan tenaga yg harus kita hargai saat kita berbelanja produk dan ada SDM penjaga toko yang harus kita gaji pula. Alhadulilah sejauh ini masih banyak pembeli yang loyal. Artinya saya kasih harga juga sudah IN ke market.
- SDM yang kurang cekatan dan tidak loyal. Berpengaruh sekali terhadap pendapatan kalo model begini. Sudah dua kali. Kalau secara personal, orangnya sudah bagus, jujur. Tapi secara profesional enggak banget. Kenapa ? Sempat saya menginstropeksi diri, apa kurang care sm SDM saya ? Hmmm.. tapi setelah saya telisik, rupanya pengaruh lingkungan sekitar jg memberi kontribusi. Setiap hari ketika saya sidak dg waktu acak, pegawai sy menjaga toko sebelah. Duduk di toko sebelah. Lah trus ngapain dia saya gaji ya? Saya tanya, kenapa ga jaga toko sendiri ? Dia bilang, karena disuruh jaga toko sebelah. Saya ajak ngobrol baik2, pegawai saya memang tergiur materi. Saya ga habis pikir, setiap hari ! Setelah saya amati, rupanya setiap dia berhasil menjual barang di toko sebelah, dia mendapat prosentase saat itu juga. Hmmm... Lah sy kan udah gaji dia tinggi ? Hmm kalau saya mau main kasar, sebenarnya bisa saja saya labrak si empu toko sebelah, tapi habis itu saya digebukin orang sepasar inpres. Hahaha... ya iyalah secara si empu toko sebelah rajanya pasar situ. Bingung saya. Padahal gaji yg saya berikan ke pegawai sudah lebih dari rata2 gaji pnjaga toko sekitar. Ada insentif juga. THR juga. Hehehe... mungkin ini kembali ke personal masing2 ya. Target saya habis lebaran ini cari orang baru. Pegawai yang ini dipulangin ke kampung aje kayaknya. Nah kalau habis lebaran ganti pegawai baru masih gitu juga, mungkin emang bener2 faktor "teganya" empu toko sebelah. Tapi kalopun dikasih kesempatan pindah toko di lokasi lain di pasar itu, dan masih begitu juga, artinya SAYA yg geblek, ga belajar dr pengalaman. Hahaha.
Sekarang, pikiran saya bercabang lagi. Bulan Juli ini dikasih amanat buka toko kelontong di Semarang. Benar2 mumet. Pikirin toko di Jakarta begini belum stabil. Sekarang dituntut wira wiri dengan cost yang tinggi dan dana yang sangat minim, saya sm suami harus berjuang banget. Bismillah. Harus diniati ibadah juga biar semua enjoy, dinikmati proses yang pasti sulit di awal-awal begini. Kalau tidak mencoba, kita tidak akan tahu seperti apa kemampuan kita.
Tetap berdoa, berusaha, istiqomah. Semoga kami bisa.
waahhhh...Alhamdulillah bisa untuk pembelajaran juga nih tulisan...:)
BalasHapusbu, saya mau tanya, kalau beli perlengkapan bayi untuk dijual lagi dimana yang murah ya?
soalnya saya ada rencana mengikuti jejak ibu....:)
waduw saya jg masih belajar jg kok hehe...
Hapuskalo sy beli di tanah abang sm di psr jatinegara jkt mba... coba aja muterin sambil survey hrga termurah, lama2 akan tahu penjual yg enak. Good luck !