Minggu, 17 Agustus 2014

Gamang

Ya, baiklah

Seruni cuma bilang begitu
Cuma begitu
Entah dengan senyum atau tidak yang aku sendiri tak mampu menatap bibir ranumnya
Lalu ia pergi dan punggungnya menghilang berbaur bersama putih silau terik siang itu
Sekalipun ia tak melihatku lagi
Menengok sedetikpun tidak

Bukan itu yg kuharapkan
Setelah aku berbincang berbuih-buih
Dengan tatapan kosongmu entah engkau sudi mendengar pun tidak
Bukan itu, wahai Seruniku
Satu ini justru membuatku kian merintih
Aku tersiksa, Seruni

Kini di semua lelapku hanya dirimu yang berlarian dg tawa lepasmu
Menari dg semua kegilaanmu
Kegilaan kita
Kebodohan kita
Aku tersiksa

Berlarilah, Seruni
Akan kubuatkan sayap untukmu
Terbanglah, Seruni
Sementara hatimu masih erat kugenggam
Aku pun tak tahu bagaimana kalbu kan menghalau jika ku rindu


Semarang, 14 Agustus 2014

*tiba-tiba pengen melahap konro+sumsum*
Share:

0 komentar:

Posting Komentar